Senin, 25 Juli 2011

Merenung

Saat aku berjalan di malam hari, aku memandang ke atas ke langit malam yang luas. Aku melihat bintang-bintang terdiam di sela gelap yang tak bergeming, dan aku terbius oleh nafas angin yang lalu membelai wajahku. Aku teringat pada-Mu. Aku tersengat oleh hangat cinta-Mu yang dulu buatku tersipu.

Dan aku berpikir.

Sekian lama aku tak menyapa-Mu.

Saat aku berjalan di malam hari, aku memandang ke atas ke langit malam yang luas. Dan aku terus bertanya.

Kau yang berada di atas sana, Kau yang selalu terjaga, apakah yang Kau lihat ketika Kau memandang ke bawah? Ketika Kau mengarahkan wajah-Mu padaku, apakah yang Kau lihat?

Aku yang selalu menjadi inginku, yang selalu meminta dari-Mu? Aku yang selalu memuja kehidupanku, dan tunduk hanya pada lelahku?

Aku tak membenci, aku selalu berbagi. Aku menangis saat kaum-Mu menangis, aku teriakkan suara mereka. Aku perah seluruh upayaku seiring detak untuk mereka. Tapi apakah yang Kau lihat?

Aku yang percaya tak ada yang tak bisa kuraih? Aku yang penuh kelimpahan? Aku yang Kau beri bahagia? Aku yang bangga? Aku yang angkuh?

Aku yang sepi? Aku yang rindu? Aku yang sengsara? Aku yang buta?

Aku yang tak lagi menyapa-Mu?

Apakah yang Kau lihat?

Apakah yang aku ingin Kau lihat?

Aku mau menjadi pahlawan-Mu. Aku mau menjadi ingin-Mu. Dan meski Kau tetap mencintaiku, Aku tak mau yang Kau tak mau. Aku mau jadi kebanggaan-Mu.

Maka katakanlah kepadaku.

Katakanlah kepadaku dan biarkan aku mau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar