"There is nothing worse that the feeling that no one cares whether we exist or not, that no one is interested in what we have to say about life, and that the world can continue turning without our awkward presence."
-Paulo Coelho-
Begitulah cara Coelho menggambarkan betapa sakitnya kesendirian. Menurutnya, meskipun manusia selalu mengumandangkan keinginan akan kebebasan, sesungguhnya yang mereka inginkan adalah komitmen. Keterikatan dengan manusia lain. Janji untuk hidup bersama.
Lebih baik memakan separuh roti berdua daripada satu roti sendirian. Begitu katanya.
Lalu, benarkah ketika kesendirian itu melanda, perasaan tidak berguna adalah perasaan terburuk yang dapat dirasakan seorang manusia? Saya rasa tidak.
Hari ini saya belajar, ada satu perasaan yang bahkan jauh lebih buruk dari itu...
Perasaan ditolak. The feeling that no one wants you, that leaving seems a better choice for you, and that you're just the biggest mistake humanity has ever had.
Kalimat yang tragis dan terdengar berlebihan. Tapi pada kenyataannya, kita seringkali membuat orang di sekitar kita merasakan hal ini. Lewat perkataan kita atau bahkan perbuatan yang tidak disengaja. Kita tidak berbeda dari makhluk buas yang selalu menyakiti sesamanya. Dan suka atau tidak, makhluk buas itu bernama manusia.
Homo homini lupus. Mungkin itulah kalimat yang paling pantas menggambarkan manusia. Kita yang takut untuk merasakan perasaan terburuk itu justru menyerang sesama kita, membuat mereka merasakannya sebelum kita.
Pernahkah kita bertanya? Pernahkah kita memikirkannya? Semoga semua makhluk berbahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar